Loading...
Memang Mematikan, Tapi Virus Corona Amat Lemah Oleh 5 Bahan Ini, Tak Hanya Sabun dan Disinfektan
Covid-19 semakin merebak khususnya di Indonesia, ingatlah 5 kelemahan melawan virus corona, tak hanya sabun dan disinfektan saja.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah selalu menggaungkan untuk waspada menghadapi virus coronavirus.
Bahkan imbauan untuk menjaga pola hidup dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya selalui diingatkan setiap saat.
Apalagi sekarang sering mendengar kalimat perintah jangan lupa mencuci tangan atau kerap melihat disinfektan disemprot di tempat tertentu.
Hal itu guna mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas dengan cepatnya.
Pasalnya, seperti yang telah diketahui Covid-19 ini telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di berbagai belahan dunia dalam kurun waktu yang singkat.
Melihat kondisi tersebut membuat tak sedikit dari masyarakat merasakan khawatir.
Terlebih penyakit ini belum ada vaksin dan obat yang tepat untuk menyembuhkannya.
Namun, perlu diketahui Covid-19 ini memiliki kelemahan terhadap sesuatu hal meski vaksin dan obat masih terus dilakukan penelitian oleh para ahli.
Kelemahan coronavirus sendiri bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan yang kian meluas.
Sehingga risiko seseorang terpapar Covid-19 pun bisa lebih rendah, bahkan rantai penularan bisa diputus.
Sejauh ini para pihak terkait seperti ilmuwan, peneliti, dan petugas kesehatan bekerja sama untuk menyusun cara pencegahan terinfeksi coronavirus.
Pencegahan yang dilakukan pihak terkait yakni melalui kelemahan-kelemahan dari virus itu sendiri.
Apa saja kelemahan-kelemahan dari virus corona yang bisa meminimalisir penyebaran?
Berikut lima kelemahan dari Covid-19 yang berhasil dirangkum oleh TribunStyle di bawah ini:
1. Gunakan sabun untuk mematikan virus
Virus corona bisa hancur dan mati jika terkena sabun.
Pasalnya sabun yang sehari-hari kita gunakan mengandung pelarut lemak yang bisa membunuh virus tersebut.
Hal itulah kita sangat dianjurkan untuk rajin cuci tangan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi Covid-19.
Sabun menjadi media yang efektif untuk membunuh coronavirus karena terdapat beberapa susunan dari virus itu sendiri.
Virus corona pada intinya tersusun atas tiga bagian, yaitu:
1. DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus,
2. Protein yang merupakan bahan baku virus untuk memperbanyak diri, dan
3. Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya
Ketiga bagian tersebut sebenarnya tidak terikat dengan kuat satu sama lain.
Sehingga, saat lapisan lemak tersebut hancur karena sabun, maka virus tersebut pun akan hancur dan mati.
Maka tepat imbauan untuk mencuci tangan adalah langkah yang dipilih dan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
Apabila masyarakat rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang drastis.
2. Disinfektan mampu membunuh virus
Sebagai informasi, virus corona sendiri ada banyak jenisnya.
Ada virus corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan sekarang jenis yang baru ditemukan yakni yang mengakibatkan Covid-19.
Perbedaan pada masing-masing pun memang ada, sehingga masih butuh lebih banyak penelitian.
Akan tetapi, sejauh ini bahwa secara umum karakter keluarga coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah apabila dihadapkan dengan bahan disinfektan.
Merujuk pada hasil penelitian, virus corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik hingga beberapa hari.
Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tak akan jauh berbeda dari satu rumpun sesama virus corona lainnya.
Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa mati dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.
Sehingga masyakarat diimbau untuk rajin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.
3. Akan lemah di suhu panas
Memang sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas.
Akan tetapi, virus corona penyebab penyakit SARS telah terbukti bisa melemah pada suhu yang panas.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS sendiri bisa terbunuh pada suhu 56°C.
4. Tak mampu bertahan lama di permukaan
Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.
Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi kepada seseorang.
Melihat kondisi tersebut, baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tak melarang pengiriman paket antar negara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut dianggap sangat rendah.
5. Kalah dengan antibodi yang baik
Perlu diketahui, infeksi Covid-19 memang bisa dilihat dari tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.
Seperti pada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.
Mengacu pada penelitian yang dilakukan di Australia menyatakan bahwa salah satu kelemahan virus corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.
Syaratnya yakni tetap melihat secara teratur kadar antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang, seperti:
1. Pasien tersebut tak punya penyakit penyerta yaitu hipertensi atau diabetes.
2. Kondisi tubuh secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat satu infeksi yang tengah dialami, yaitu Covid-19.
3. Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.
Tanda yang diketahui tersebut menunjukkan tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan virus corona.
Sehingga beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara virus corona dan antibodi.
Tak memungkiri juga penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup yang sehat.
Beberapa kelemahan virus corona itulah perlu diketahui supaya masyarakat dapat memahami bagaimana cara mencegah penularan Covid-19.
Selain itu tetap waspada akan wabah corona dan tak boleh meremehkan adanya virus ini.
Masyarakat pun harus selalu melakukan pencegahan di mana ia berada dan setiap waktu.
Hal itu guna meminimalisir risiko masyarakat terinfeksi virus ini dan bisa meredam wabah yang kian meluas ini.
(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)