Loading...
Indera7.Com - Di Taiwan ada seorang pembantu yang bekerja sebagai suster bagi nenek yang berusia 70 tahun lebih.
Dilansir Stomp, karena tidak sabar dalam mengasuh nenek tersebut.
Pembantu ini memperlakukan nenek ini dengan kasar selama ini, bahkan pembantu ini tega mencabut selang kateter dengan kasar.
Karena nenek ini merasa ketakutan, ia meminta tolong kepada anaknya dan berkata.
"Saya selalu dipukul oleh pembantu, tolong saya, saya ingin mati saja."
Pada awalnya anaknya mengira bahwa ibunya hanya mengada-ngada.
Tetapi lewat CCTV yang belakangan dipasang.
Anaknya melihat bahwa pembantu ini melakukan penyiksaan.
Setelah melihat semua kejadian itu, anak dari nenek tua ini melaporkan pembantu tersebut ke polisi.
"Saya awalnya percaya aja dia orang baik-baik, ternyata dia nyelakain mama sampai segitunya!"kata anak wanita tua itu.
Nenek tua ini mengidap penyakit Alzheimer,Parkinson dan yang lainnya.
Satu tahun yang lalu penyakitnya bertambah parah dan harus memakai selang kateter dan selang makanan.
Karena nenek ini sudah tidak bisa beraktifitas dan harus terus berbaring di ranjang.
Maka anaknya mendatangkan seorang pembantu untuk mengasuh ibunya.
Siapa yang mengira ternyata hal ini malahan membuat nenek ini dianiaya dan disiksa.
Anak perempuannya mengatakan bahwa keluarga mereka memutuskan untuk memasang kamera CCTV di kamar ibunya.
Namun hal itu ditolak oleh pembantu ini.
PEMBANTU ini marah dan ingin mencabut kamera CCTV sampai keluarganya menjelaskan bahwa ini adalah alat untuk membersihkan udara.
2 hari yang lalu jam 3 sore, anak perempuannya melihat kamera CCTV lewat handphone dan melihat pembantu ini memukul dan memarahi mamanya.
Mamanya menangis kesakitan.
Pembantu ini takut ketahuan,lalu menggunakan baju mamanya mengelap air matanya.
Lalu dengan kasar menarik selang kateter mamanya dan melemparnya ke atas kursi.
Pembantu ini akhirnya mengakui selama setengah tahun ini telah menganiaya nenek yang diasuhnya belasan kali.
Sekarang pembantu ini sedang diperiksa oleh polisi, semoga saja dia diberikan hukuman yang setimpal.