Loading...
VIDEO VIRAL Pria Kekar Curi Rp 45 Ribu di Gerobak Gorengan Nenek Renta Sholat di Masjid Surabaya
VIDEO VIRAL Pria Kekar Curi Rp 45 Ribu di Gerobak Gorengan Nenek Renta Sholat di Masjid Surabaya |
Ulah pria mengacak-acak gerobak dagangan nenek renta di depan sebuah masjid di kawasan Dinoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur terekam kamera CCTV.
Rekaman CCTV itu pun viral dan menjadi sorotan luas.
Dalam video viral itu tampak sang pria bebas mengacak-acak gerobak karena sang pemiliknya tengah menjalankan sholat dzuhur.
Hanya dalam hitungan detik, uang Rp 45 ribu di gerobak itu lenyap diambil sang pria bertubuh kekar ini.
Setelah itu, pria bercelana jeans dipadu kaus biru itu melenggang meninggalkan lokasi dengan tenang.
Wartawan surya.co.id akhirnya menelusuri kebenaran video tersebut dan didapat informasi mengenai sang pemiliknya.
Pemilik gerobak dagang itu adalah seorang nenek berusia 65 tahun bernama Hawati.
Setiap hari Hawati berdagang gorengan dan buah potong pakai gerobak dorong keliling di kawasan Jalan Dinoyo, Keputran, Tegalsari, Kota Surabaya.
Uang Rp 45 ribu yang dicuri itu sebenarkan mau disetorkan ke pemasok gorengan dan buah-buahan yang dijualnya.
Rekaman video CCTV berdurasi 33 detik itu sempat beredar di kanal informasi media sosial warga kawasan Dinoyo, dan memantik rasa geram pada sosok pelaku.
Penjaga parkir sebuah toko roti, Sumarsono (45) mengungkapkan, insiden pencurian tersebut sebenarnya terjadi tiga hari lalu, tepatnya Senin (9/3/2020).
Namun, Mbah Hawati baru tahu jikalau dirinya menjadi korban aksi pencurian itu, pada Rabu (11/3/2020) kemarin.
Itupun, ungkap Sumarsono, setelah Mbah Hawati ditunjukkan rekaman video CCTV dari ponsel salah seorang warga yang bersimpati.
"Mbah Hawati ternyata enggak tahu, tahunya dia dagangannya sudah acak-acakan, tempat uangnya," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi parkir yang dijaganya, Kamis (12/3/2020).
Mbah Hawati dan tangkapan layar CCTV yang merekam aksi pelaku yang mengobok-obok rombong dagangannya.
Mbah Hawati dan tangkapan layar CCTV yang merekam aksi pelaku yang mengobok-obok rombong dagangannya. (Istimewa)
Warga asli Malang itu menambahkan, Mbah Hawari ternyata tidak melaporkan insiden pencurian yang dialaminya itu ke pihak Kepolisian.
Mbah Hawati berujar kepada Sumarsono, bahwa dirinya mengikhlaskan uangnya raib dibawa sesosok pria yang terekam CCTV mengenakan kaus lengan pendek dan bercelana panjang warna gelap.
"Untung uang yang ada di dalam rombongnya enggak diambil. Ya hanya uang receh di atas rombong, hasil jualan," tutur warga yang berdomisili Waru, Sidoarjo.
Kendati begitu, Sumarsono mengaku geram dengan aksi pria tersebut, yang tak mengetahui kondisi sepuh dan renta dari sosok Mbah Hawati.
Mbah Hawati sudah berjualan gorengan dengan gerobak dorongnya itu sejak puluhan tahun lalu.
Sekira pukul 09.30 WIB, ungkap Sumarsono, Mbah Hawati biasanya sudah berjualan di area parkir yang dijaganya.
Lalu, saat waktu menginjak pukul 11.00 WIB, Hawati akan bergeser ke lokasi lainnya, yakni di depan sebuah toko roti 'Ramayana' di kawasan Jalan Dinoyo.
Lalu, sekira pukul 12.00 WIB, jikalau dagangannya masih banyak, Hawati mulai masuk ke kawasan pemukiman di Jalan Dinoyo Tangsi.
"Jualannya cuma sedikit, beberapa aja, cepat habis kok. Biasanya pas Azhar sudah balik pulang gak sampai jam 16.00 WIB," tukasnya.
Sumarsono bergumam, kendati Mbah Hawati yang menjadi korban pencurian memilih mengikhlaskan uangnya raib dan tak melapor ke kepolisian.
Namun ia dan sejumlah warga di kawasan sekitar lokasi kejadian mengaku geram dengan pelaku.
Disinggung mengenai sosok pelaku, Sumarsono mengatakan, dirinya dan sejumlah warga di kawasan itu tidak ada yang kenal.
"Warga juga banyak enggak tahu pelaku. Seandainya masyarakat kenal, langsung tunjuk oh ini si A. Pada enggak tahu," jelasnya.
Termasuk Hawati sendiri, selaku korban, tak pernah melihat sosok pelaku.
"Sama mbah hawari, bilang enggak kenal. Ya disekitar situ juga enggak pernah kelihatan," pungkasnya.
Source: https://surabaya.tribunnews.com/2020/03/12/video-viral-pria-kekar-curi-rp-45-ribu-di-gerobak-gorengan-nenek-renta-sholat-di-masjid-surabaya?page=all