Loading...
Ada Tipe Orang yang Tak Bisa Terinfeksi Virus Corona, Penelitian Baru Terkuak, Simak Cara Deteksinya
Penelitian terbaru mengungkapkan adanya tipe orang yang secara fisik memiliki syarat tak terinfeksi virus Corona.
Hasil penelitian itu baru terungkap dan kita bisa mengetahui hal tersebut.
Mungkinkah anda termasuk dalam salah satu syarat tersebut?
Berikut penjabaran lebih lengkap yang dikutip TribunJatim.com dari Intisari.
Angka kematian yang disebabkan oleh makhluk hidup berukuran 125 nanometer tersebut memang dahsyat.
Virus satu ini sudah menginfeksi 180 negara dengan lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia.
Sejak kemunculan awal virus Corona, poin utama yang dititikberatkan adalah soal penjagaan kekebalan tubuh.
Cara mencegah penularan virus satu ini ke tubuh kita adalah dengan terus mempertahankan imunitas.
Dengan begitu, kita bisa mencegah agar tidak terpapar virus satu itu secara langsung.
Terlepas dari rasa khawatir tersebut, mungkin kita bisa sedikit lega karena baru-baru ini ilmuwan memberikan bocoran tentang potensi kekebalan terhadap virus ini.
Mengutip dari Daily Star pada Selasa (24/3/2020), Para Ilmuwan mengembangkan sebuah alat tes untuk mendeteksi kekebalan terhadap virus Corona.
Peneliti dari New York berencana meluncurkan detektor antibodi ini dalam beberapa hari ke depan.
Artinya, ini mengisyaratkan bahwa tidak semua orang bisa terinfeksi virus Corona hal itu tergantung imunitas seseorang.
Siapapun yang diverifikasi memiliki kekebalan tertentu dengan virus satu ini akan diizinkan keluar dan melakukan kontak sosial penuh.
Tetapi sayangnya, tidak semua orang bisa mendapat perlakuan yang sama dikategorikan dari tingkat imunitas tubuhnya yang tercatat.
Laporan disampaikan, ada orang-orang yang dianggap tidak bisa menularkan virus tersebut.
Antibodi dari memerangi virus Corona disebut akan terbentuk setelah tujuh hari.
Tetapi ini masih terlalu dini untuk mengatakan berapa lama kekebalan ini akan bertahan, sementara wabah ini terus merajalela di mana-mana.
Pencipta alat uji ini Dr Florian Kramer mengatakan, bahwa tes ini mudah dan murah, untuk skala besar.
"Begitu itu terjadi, orang-orang ini mungkin lebih aman untuk melakukan kegiatan normal, tanpa takut dengan risiko terinfeksi atau menginfeksi orang," katanya.
"Ini menjadi hal penting, terutama bagi mereka pekerja umum seperti perawat, dokter, pemadam kebakaran, polisi dan lainnya," jelasnya.
"Sangat senang mereka tidak akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan kembali bekerja tanpa takut menyebarkan penyakit," imbuhnya.
Ada juga pernyataan dari Komisaris FDA soal masyarakat tertentu yang dianggap memiliki perlindungan khusus.
"Jika sebagian besar, masyarakat memiliki perlindungan pihak berwenang lebih percaya diri dan sedikit mengandalkan tindakan invasif."
Tes anti coronavirus ini akan memberikan hasilnya dalam 45 menit.
Badan Pengwasan Obat dan Makanan AS telah menyetujui uji diagnostik cepat untuk digunakan di rumah sakit dan ruang gawat darurat di Amerika.
Dia mengatakan, "Orang mungkin bisa terinfeksi kembali setelah mereka meningkatkan respon imun yang baik dan meningkatkan antibodi."
Ini dikembangkan oleh Cepheid, sebuah perusahaan diagnostik molekular yang berbasis di California.
Namun tidak dijelaskan, siapa orang 'kebal' yang dimaksud, apakah mereka yang belum pernah terinfeksi atau mereka yang baru saja pulih dari virus corona.
Sejauh ini penelitian terakhir tentang potensi tertular virus corona menyebutkan, golongan darah A lebih rentan sementara orang dengan golongan darah O lebih minim terinfeksi virus corona.
https://jatim.tribunnews.com/amp/2020/03/30/ada-tipe-orang-yang-tak-bisa-terinfeksi-virus-corona-penelitian-baru-terkuak-simak-cara-deteksinya?