Loading...
Indera7.Com - Salah satu foto sungai kecil di Kota Bandung tengah menyita perhatian masyarakat lantaran airnya yang berwarna merah menyerupai darah.
Gambar itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @mang_utun_dadang pada Senin (2/7/2017) dini hari.
Dalam postingannya, pemilik akun menyebut bahwa sungai tersebut berada di kawasan Pagarsih.
" Sungai pagarsih kota bdg, sore tadi #bdgjuaranacet," tulis @mang_utun_dadang dalam keterangan fotonya.
Kompas.com pun menelusuri kebenaran foto tersebut. Hasil pencarian menunjukkan bahwa sungai kecil itu bernama Babakan Irigasi yang berlokasi di samping Pasar Uleukan Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Dari pantauan di lokasi pada Senin (3/7/2017) sore, kondisi sungai tak memperlihatkan adanya bekas warna merah seperti yang tengah viral di dunia maya.
Sarif Fatuloh (39), warga setempat tampak kaget saat Kompas.com memperlihatkan foto tersebut. Dia mengaku tak melihat adanya perubahan warna pada sungai sejak beberapa hari lalu.
"Kemarin saya nongkrong di depan sungai bahkan ada anak kecil yang sedang mencari ikan, tidak ada sungai merah begitu. Kalau lokasi di foto itu memang di daerah ini, tapi kemarin tidak ada seperti ini," kata Sarif.
Ade Yuhandi (60), warga lainnya juga memberikan keterangan serupa. Ia mengaku tak pernah melihat adanya perubahan warna air sungai pada sore kemarin.
"Kalau warnanya (merah) gitu mah, warga sudah riweuh atuh kang. Tadi juga saya lihat ada Badan Pengelola Lingkungan Hidup dan pihak kecamatan juga datang ke sini tadi siang," ucap Ade.
Soni (27), seorang penjual sosis goreng yang berlapak tepat di depan sungai menyangkal kondisi sungai dalam gambar di Instagram tersebut. Namun, ia tak menampik bahwa perubahan air sungai kadang terjadi akibat pencemaran limbah.
"Memang airnnya suka berubah, kadang biru, kuning, atau putih. Saya gak tahu itu limbah dari mana, tapi itu hanya selintas saja. Kalau merah seperti di foto itu saya baru lihat tuh," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Astanaanyar Syukur Sabar sudah menginstruksikan pegawainya untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dengan meninjau langsung ke lokasi dan meminta kesaksian warga.
"Iya tadi kita sudah cek. Kata warga kemarin sore tidak begitu, tidak berwarna merah. Kalau merah pasti sudah bikin ramai warga," ujar Syukur via telepon seluler.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Salman Fauzi menjelaskan, dari hasil penelusurannya bersama petugas lapangan, foto tersebut diambil pada Januari 2017 lalu.
"Saya tadi cek ke lapangan karena kalau betul ada kejadian seperti itu kaget juga. Kita ngobrol dengan warga setempat. Ada sekitar lima warga yang saya tanyakan kemarin itu (air sungai) enggak merah. Karena menurut pengakuan yang ngunggah foto itu kejadiannya Januari 2017," kata Salman saat dihubungi via telepon seluler.
Salman pun belum bisa memberikan keterangan lebih rinci soal adanya aktivitas pencemaran sungai di Pagarsih. Kendati begitu, ia tetap akan melakukan investigasi soal adanya indikasi pencemaran sungai.
"Kalau nanya ke saya (ada pencemaran) saya gak pernah lihat. Soal sumber limbah saya belum tahu, kalau tahu mah saya sudah tindak. Tapi apapun itu saya akan tindak lanjuti laporan warga," katanya.(Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)
Gambar itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @mang_utun_dadang pada Senin (2/7/2017) dini hari.
Dalam postingannya, pemilik akun menyebut bahwa sungai tersebut berada di kawasan Pagarsih.
" Sungai pagarsih kota bdg, sore tadi #bdgjuaranacet," tulis @mang_utun_dadang dalam keterangan fotonya.
Kompas.com pun menelusuri kebenaran foto tersebut. Hasil pencarian menunjukkan bahwa sungai kecil itu bernama Babakan Irigasi yang berlokasi di samping Pasar Uleukan Pagarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Dari pantauan di lokasi pada Senin (3/7/2017) sore, kondisi sungai tak memperlihatkan adanya bekas warna merah seperti yang tengah viral di dunia maya.
Sarif Fatuloh (39), warga setempat tampak kaget saat Kompas.com memperlihatkan foto tersebut. Dia mengaku tak melihat adanya perubahan warna pada sungai sejak beberapa hari lalu.
"Kemarin saya nongkrong di depan sungai bahkan ada anak kecil yang sedang mencari ikan, tidak ada sungai merah begitu. Kalau lokasi di foto itu memang di daerah ini, tapi kemarin tidak ada seperti ini," kata Sarif.
Ade Yuhandi (60), warga lainnya juga memberikan keterangan serupa. Ia mengaku tak pernah melihat adanya perubahan warna air sungai pada sore kemarin.
"Kalau warnanya (merah) gitu mah, warga sudah riweuh atuh kang. Tadi juga saya lihat ada Badan Pengelola Lingkungan Hidup dan pihak kecamatan juga datang ke sini tadi siang," ucap Ade.
Soni (27), seorang penjual sosis goreng yang berlapak tepat di depan sungai menyangkal kondisi sungai dalam gambar di Instagram tersebut. Namun, ia tak menampik bahwa perubahan air sungai kadang terjadi akibat pencemaran limbah.
"Memang airnnya suka berubah, kadang biru, kuning, atau putih. Saya gak tahu itu limbah dari mana, tapi itu hanya selintas saja. Kalau merah seperti di foto itu saya baru lihat tuh," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Astanaanyar Syukur Sabar sudah menginstruksikan pegawainya untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dengan meninjau langsung ke lokasi dan meminta kesaksian warga.
"Iya tadi kita sudah cek. Kata warga kemarin sore tidak begitu, tidak berwarna merah. Kalau merah pasti sudah bikin ramai warga," ujar Syukur via telepon seluler.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Salman Fauzi menjelaskan, dari hasil penelusurannya bersama petugas lapangan, foto tersebut diambil pada Januari 2017 lalu.
"Saya tadi cek ke lapangan karena kalau betul ada kejadian seperti itu kaget juga. Kita ngobrol dengan warga setempat. Ada sekitar lima warga yang saya tanyakan kemarin itu (air sungai) enggak merah. Karena menurut pengakuan yang ngunggah foto itu kejadiannya Januari 2017," kata Salman saat dihubungi via telepon seluler.
Salman pun belum bisa memberikan keterangan lebih rinci soal adanya aktivitas pencemaran sungai di Pagarsih. Kendati begitu, ia tetap akan melakukan investigasi soal adanya indikasi pencemaran sungai.
"Kalau nanya ke saya (ada pencemaran) saya gak pernah lihat. Soal sumber limbah saya belum tahu, kalau tahu mah saya sudah tindak. Tapi apapun itu saya akan tindak lanjuti laporan warga," katanya.(Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)