Loading...
Indera7.Com - Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta Dewi Prawitasari membenarkan isi surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan bahwa empat produk mi instan asal Korea positif mengandung fragmen DNA spesifik babi.
Keempat produk mengandung babi itu yakni Samyang dengan nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama produk Mie Instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul Ramen.
Produk-produk tersebut tidak mencantumkan peringatan "mengandung babi" pada kemasannya.
"Iya benar," ujar Dewi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (18/6/2017).
Surat nomor IN.08.04.532.06.17.2432 itu juga berisi instruksi penarikan produk mi instan tersebut yang ditujukan kepada Kepala Balai Besar/Balai POM seluruh Indonesia.
Dewi menyampaikan, BPOM telah memerintahkan importir untuk menarik keempat produk tersebut dari pasar.
BPOM juga memerintah Balai Besar dan Balai POM untuk mengawasi peredaran keempat produk tersebut.
"Yang menarik (produk) itu importir dan distributornya, serta penyalurnya. Balai POM mengawasi dan memastikan apakah produk tersebut masih ada di pasaran atau tidak. Jika masih ada, akan diamankan supaya tidak dijual ke masyarakat," kata Dewi.
Balai POM akan melakukan pemantauan di sarana distribusi retail produk yang menjual produk tersebut, termasuk di antaranya importir/distributor, toko, supermarket, hypermarket, pasar tradisional, atau sarana yang sering melakukan pelanggaran di wilayah kerja Balai POM masing-masing.
Ini Samyang yang tidak mengandung babi
Mi instan asal Korea Selatan, Samyang sempat viral di tanah air lantaran banyak disantap sebagai bentuk tantangan.
Para youtuber melakukan Samyang challenge untuk pamer ketahanan dari mi instan yang terkenal pedas tersebut.
Kini tak hanya samyang, ada mi instan asal Korea Selatan lain yang juga pedas.
Bernama Bulnak mi instan ini dibuat oleh perusahaan makanan asal Korea Selatan, Paldo.
Dari segi bungkus, Bulnak sangat mirip Samyang. Sama sama berbungkus plastik hitam, dengan bagian tengah bewarna merah, seakan mencerminkan rasanya yang pedas.
Di bagian bungkus Bulnak tertulis irresistable sweet spicy taste (rasa manis pedas yang tak terelakkan).
Penasaran akan rasanya, KompasTravel akhirnya mencicipi Bulnak.
Untuk memasak Bulnak sama seperti mi instan goreng lainnya, yakni dengan merebus mi serta sayuran kering, kemudian membuang airnya.
Dari ukuran mi, Bulnak memang besar namun tak sebesar mi Samyang.
Selanjutnya dalam instruksi memasak, mi diminta direbus sekitar tiga menit.
Setelah selesai, mi kemudian diaduk di saus. Usai diaduk mi akan bewarna coklat kemerahan.
Mie Bulnak, sama seperti mi korea selatan lainnya cenderung tak memiliki harum setelah diaduk dengan bumbu, berbeda dengan mi instan asal Indonesia.
Lantas bagaimana rasanya?
Satu kali suapan mi Bulnak tidak menimbulkan rasa pedas.
Pada suapan kelima mi ini baru menimbulkan rasa pedas, yang juga dapat ditolelir lidah.
Berbeda dengan mi Samyang yang pada suapan pertama langsung menimbulkan rasa pedas.
Bulnak juga memiliki rasa yang lebih manis dan gurih ketimbang Samyang.
Hal yang paling istimewa saat menyantap mi Bulnak adalah sensasi rasa barbeque atau daging asap.
Bisa jadi rasa ini timbul dari ekstrak gurita seperti yang ada pada komposisi mi.
Secara keseluruhan bagi yang suka rasa pedas tetapi tak ekstrem, Bulnak justru lebih dapat dinikmati.
Tekstur minya sedang tak terlalu kenyal dan tak mudah putus, ukurannya sedang, rasa pedasnya sedang, dan memiliki cita rasa yang nikmat.
Di Indonesia, mi instan Bulnak sudah banyak dijual secara online.
Salah satu gerai online terpercaya yang menjual mi instan Bulnak adalah Samwon Shop, dengan harga promo Rp 12.000.
Menyantap mi ini semakin nikmat dengan kimchi segar yang juga dijual di Samwon Shop.
KOMPAS.com/Nursita Sari
Keempat produk mengandung babi itu yakni Samyang dengan nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama produk Mie Instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul Ramen.
Produk-produk tersebut tidak mencantumkan peringatan "mengandung babi" pada kemasannya.
"Iya benar," ujar Dewi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (18/6/2017).
Surat nomor IN.08.04.532.06.17.2432 itu juga berisi instruksi penarikan produk mi instan tersebut yang ditujukan kepada Kepala Balai Besar/Balai POM seluruh Indonesia.
Dewi menyampaikan, BPOM telah memerintahkan importir untuk menarik keempat produk tersebut dari pasar.
BPOM juga memerintah Balai Besar dan Balai POM untuk mengawasi peredaran keempat produk tersebut.
"Yang menarik (produk) itu importir dan distributornya, serta penyalurnya. Balai POM mengawasi dan memastikan apakah produk tersebut masih ada di pasaran atau tidak. Jika masih ada, akan diamankan supaya tidak dijual ke masyarakat," kata Dewi.
Balai POM akan melakukan pemantauan di sarana distribusi retail produk yang menjual produk tersebut, termasuk di antaranya importir/distributor, toko, supermarket, hypermarket, pasar tradisional, atau sarana yang sering melakukan pelanggaran di wilayah kerja Balai POM masing-masing.
Ini Samyang yang tidak mengandung babi
Mi instan asal Korea Selatan, Samyang sempat viral di tanah air lantaran banyak disantap sebagai bentuk tantangan.
Para youtuber melakukan Samyang challenge untuk pamer ketahanan dari mi instan yang terkenal pedas tersebut.
Kini tak hanya samyang, ada mi instan asal Korea Selatan lain yang juga pedas.
Bernama Bulnak mi instan ini dibuat oleh perusahaan makanan asal Korea Selatan, Paldo.
Dari segi bungkus, Bulnak sangat mirip Samyang. Sama sama berbungkus plastik hitam, dengan bagian tengah bewarna merah, seakan mencerminkan rasanya yang pedas.
Di bagian bungkus Bulnak tertulis irresistable sweet spicy taste (rasa manis pedas yang tak terelakkan).
Penasaran akan rasanya, KompasTravel akhirnya mencicipi Bulnak.
Untuk memasak Bulnak sama seperti mi instan goreng lainnya, yakni dengan merebus mi serta sayuran kering, kemudian membuang airnya.
Dari ukuran mi, Bulnak memang besar namun tak sebesar mi Samyang.
Selanjutnya dalam instruksi memasak, mi diminta direbus sekitar tiga menit.
Setelah selesai, mi kemudian diaduk di saus. Usai diaduk mi akan bewarna coklat kemerahan.
Mie Bulnak, sama seperti mi korea selatan lainnya cenderung tak memiliki harum setelah diaduk dengan bumbu, berbeda dengan mi instan asal Indonesia.
Lantas bagaimana rasanya?
Satu kali suapan mi Bulnak tidak menimbulkan rasa pedas.
Pada suapan kelima mi ini baru menimbulkan rasa pedas, yang juga dapat ditolelir lidah.
Berbeda dengan mi Samyang yang pada suapan pertama langsung menimbulkan rasa pedas.
Bulnak juga memiliki rasa yang lebih manis dan gurih ketimbang Samyang.
Hal yang paling istimewa saat menyantap mi Bulnak adalah sensasi rasa barbeque atau daging asap.
Bisa jadi rasa ini timbul dari ekstrak gurita seperti yang ada pada komposisi mi.
Secara keseluruhan bagi yang suka rasa pedas tetapi tak ekstrem, Bulnak justru lebih dapat dinikmati.
Tekstur minya sedang tak terlalu kenyal dan tak mudah putus, ukurannya sedang, rasa pedasnya sedang, dan memiliki cita rasa yang nikmat.
Di Indonesia, mi instan Bulnak sudah banyak dijual secara online.
Salah satu gerai online terpercaya yang menjual mi instan Bulnak adalah Samwon Shop, dengan harga promo Rp 12.000.
Menyantap mi ini semakin nikmat dengan kimchi segar yang juga dijual di Samwon Shop.
KOMPAS.com/Nursita Sari