Loading...
Indera7.Com - Banyak orang bilang, manusia punya rencana, Allah punya kehendak.
Ya, kita yang hanya manusia awam memang tidak pernah tahu apa yang dikehendaki Allah.
Terkadang, rencana yang telah kita persiapkan dengan matang, dan akan berlangsung, bisa saja batal.
Seperti yang dialami sepasang kekasih asal Palembang ini.
Pasangan bernama Darma Darmadi dan Elsya Putri Julita ini batal menikah, karena calon pengantin wanita telah dipanggil Sang Maha Kuasa dua jam sebelum akad nikah pada Sabtu (6/5/2017).
Padahal seharusnya hari itu menjadi momen paling bahagia dalam hidup mereka.
Namun nyatanya takdir berkata lain.
Elsya meninggal dunia sebelum akad nikah dan resepsi pernikahan mereka digelar.
Sontak, hari nan bahagia itu pun berubah menjadi hari pemakaman Elsa.
Elsya dikebumikan di TPU Kramat Jong pada pagi harinya.
Dwi Syahrial, yang merupakan ayah mendiang Elsya, mengaku masih ingat persis kejadian sebelum putri tercintanya itu menghembuskan nafas terakhirnya. Dia katakan saat itu, putrinya sempat mengeluh rasa nyeri pada bagian dada.
Karena rasa nyeri yang dirasakannya semakin kuat, almarhumah Elsa pun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
“Waktu itu jam 12 siang Elsya merasa sakit sesak, tapi tidak pingsan. Memang jam dua siangnya itu mau akad nikah. Karena Elsya terus merasa sesak, kami bawa ke rumah sakit cabang charitas di Lebong Gajah. Sewaktu dalam perjalanan, Elsa ngomong pak sakit nyeri sambil memegang dadanya,” ujar Dwi Syahrian, seperti dikutip TribunnewsBogor.com.
Menurut Dwi, putrinya saat itu terlihat seperti sudah mengetahui ajalnya, sehingga putrinya itu sempat mengucapkan kalimat terakhir yang amat menyentuh hati dia dan istrinya yang terus diingat hingga kini.
“Pak..bu..aku dak bakalan lamo lagi,” itulah kata-kata yang diucapkan Elsya sebelum meninggal.
Namun ibunya mengatakan, “bertahan saja nak, kita berobat.”
“Kami sudah pasrah dan waktu itu jam satu lewat, saya merasa Elsya sudah tidak bernyawa lagi saat masuk ke UGD,” ucap Dwi, dengan kedua matanya yang terus berbinar menahan air matanya agar tak menetes.
Akhirnya, pernikahan yang sudah dinanti-nanti pasangan yang telah merajut kisah asmara selama kurang lebih 10 tahun ini pun hanya tinggal kenangan.
Ternyata, 3 hari sebelum akad nikah berlangsung, Elsya sempat mencurahkan keluhan rasa sakitnya itu di akun Facebook pribadinya.
“Tinggal nunggu hari kondisi badan maseh drop:'(“ tulisnya.
Hingga kini, akun Facebook Elsya terus dibanjiri belasungkawa dan doa dari rekan-rekannya maupun para netizen.
Selamat jalan Elsya, semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT. Amin.
Ya, kita yang hanya manusia awam memang tidak pernah tahu apa yang dikehendaki Allah.
Terkadang, rencana yang telah kita persiapkan dengan matang, dan akan berlangsung, bisa saja batal.
Seperti yang dialami sepasang kekasih asal Palembang ini.
Pasangan bernama Darma Darmadi dan Elsya Putri Julita ini batal menikah, karena calon pengantin wanita telah dipanggil Sang Maha Kuasa dua jam sebelum akad nikah pada Sabtu (6/5/2017).
Padahal seharusnya hari itu menjadi momen paling bahagia dalam hidup mereka.
Namun nyatanya takdir berkata lain.
Elsya meninggal dunia sebelum akad nikah dan resepsi pernikahan mereka digelar.
Sontak, hari nan bahagia itu pun berubah menjadi hari pemakaman Elsa.
Elsya dikebumikan di TPU Kramat Jong pada pagi harinya.
Dwi Syahrial, yang merupakan ayah mendiang Elsya, mengaku masih ingat persis kejadian sebelum putri tercintanya itu menghembuskan nafas terakhirnya. Dia katakan saat itu, putrinya sempat mengeluh rasa nyeri pada bagian dada.
Karena rasa nyeri yang dirasakannya semakin kuat, almarhumah Elsa pun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
“Waktu itu jam 12 siang Elsya merasa sakit sesak, tapi tidak pingsan. Memang jam dua siangnya itu mau akad nikah. Karena Elsya terus merasa sesak, kami bawa ke rumah sakit cabang charitas di Lebong Gajah. Sewaktu dalam perjalanan, Elsa ngomong pak sakit nyeri sambil memegang dadanya,” ujar Dwi Syahrian, seperti dikutip TribunnewsBogor.com.
Menurut Dwi, putrinya saat itu terlihat seperti sudah mengetahui ajalnya, sehingga putrinya itu sempat mengucapkan kalimat terakhir yang amat menyentuh hati dia dan istrinya yang terus diingat hingga kini.
“Pak..bu..aku dak bakalan lamo lagi,” itulah kata-kata yang diucapkan Elsya sebelum meninggal.
Namun ibunya mengatakan, “bertahan saja nak, kita berobat.”
“Kami sudah pasrah dan waktu itu jam satu lewat, saya merasa Elsya sudah tidak bernyawa lagi saat masuk ke UGD,” ucap Dwi, dengan kedua matanya yang terus berbinar menahan air matanya agar tak menetes.
Akhirnya, pernikahan yang sudah dinanti-nanti pasangan yang telah merajut kisah asmara selama kurang lebih 10 tahun ini pun hanya tinggal kenangan.
Ternyata, 3 hari sebelum akad nikah berlangsung, Elsya sempat mencurahkan keluhan rasa sakitnya itu di akun Facebook pribadinya.
“Tinggal nunggu hari kondisi badan maseh drop:'(“ tulisnya.
Hingga kini, akun Facebook Elsya terus dibanjiri belasungkawa dan doa dari rekan-rekannya maupun para netizen.
Selamat jalan Elsya, semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT. Amin.