Loading...
Indera7.Com - Ungkapan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sidang parlemen 13 April 2017 bahwa ada kemungkinan Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal gas beracun sarin ke Jepang, membuat warga Jepang mulai panik.
Kantor Kabinet Jepang sudah memberikan pedoman bagi rakyatnya apa yang harus dilakukan jika rudal menghajar Jepang.
Tiga kemungkinan, kalau rudal bom biasa maka harus lari menyelamatkan diri ke basement, bawah tanah. Lalu pelan-pelan merasakan keadaan kalau merasa sudah aman silakan ke luar.
Kadua, kalau rudah berisi bahan (gas) kimia dan atau beracun, sehingga ledakan akan sangat berbahaya, maka rakyat ke bawah tanah berlindung ke tempat dalam dan menutup wajah gunakan mask, serta rumah diplester rapat terutama jendela agar bahan (gas beracun) kimia berbahaya tidak masuk ke rumah kita. Setelah itu segera periksa ke dokter.
Ketiga jika rudal dengan hulu ledakan nuklir, maka jangan melihat kepada ledakannya, langsung lari ke tempat aman, misalnya bawah tanah dan jendela rumah diplester rapat agar udara membawa kadar radioaktif tidak masuk ke dalam rumah.
Kepanikan akan serangan rudal Korut juga dihadapi CEO Shelter Co.Ltd Jepang, Nishimoto Seiichiro.
"Pesanan produk shelter (tempat perlindungan khusus) kami kini berlipat sepuluh kali lebih banyak daripada biasanya. Ini langka sekali dan pasti karena mendengar akan adanya serangan dari Korut," kata Nishimoto kepada Tribunnews.com.
Banyak warga Jepang mengakui menyiapkan tas daruratnya berisi makanan minuman, masker penutup muka, serta bahkan ada yang membeli alat pengukur kadar radioaktif sederhana, termasuk plester (lakban) semua dimasukkan ke tas daruratnya.
"Bukan hanya kelengkapan darurat tersebut, juga hal penting seperti paspor atau identitas penting setidaknya fotokopi juga sudah dimasukkan ke tas darurat tersebut. Kalau ada apa-apa langsung bawa tas itu saja lalu kabur," papar Ayako Suzuki kepada Tribunnews.com, Sabtu (15/4/2017).
Selain keputusan Dewan Keamanan Nasional Jepang sesuai rapat yang digelar pada Jumat (14/4/2017), berupaya mengevakuasi 57.000 warga Jepang di Korea Selatan jika perang pecah, korban jatuh di Jepang apabila rudal Korut meledak di tengah Tokyo akan membunuh sekitar 230.000 orang.
"Apabila rudal Korut meledak di Tokyo maka sedikitnya 230.000 orang akan meninggal sebagai korban ledakan tersebut. Belum lagi kalau pakai nuklir atau gas beracun bahan kimi akan lebih banyak lagi korbannya," kata Kho Yong Chol, mantan pejabat tinggi angkatan darat Korea Selatan kemarin.
Sumber Tribunnews.com mengungkapkan dalam bulan ini diperkirakan rudal Korut akan diluncurkan kembali dengan alasan uji coba.
Hal ini akan semakin meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea di tengah pengiriman angkatan perang Amerika Serikat mendekati semenanjung Korea tersebut dari pangkalan di Singapura dan pangkalan di Jepang.