Loading...
Indera7.Com - Sebuah kapal selam AS telah tiba di Korea Selatan, di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba rudal lainnya atau bahkan uji coba nuklir.
Kapal selam USS Michigan yang dilengkapi rudal tersebut dikerahkan untuk bergabung dengan gugus kapal perang yang Carl Vinson yang terdiri dari sebuah kapal induk dan berbagai kapal perang lain, yang sedang dalam perjalanan.
Hari ini, Selasa (25/4/2017), Korea Utara merayakan ulang tahun militer mereka yang ke 85. Laporan menyebutkan acara tersebut ditandai dengan 'latihan penembakan terbesar yang pernah ada.'
Ketegangan meningkat di semenanjung Korea dalam beberapa pekan terakhir karena AS dan Korea Utara melakukan adu retorika yang panas.
Para pengamat khawatir Pyongyang bisa merencanakan uji coba berbagai rudal lain -bahkan nuklir- karena negeri itu sering menandai peringatan acara penting dengan uji coba nuklir atau peluncuran rudal.
Namun, kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan 'tidak terdeteksi adanya perkembangan yang tidak biasa " pada Selasa siang hari waktu setempat.
Namun Korea Utara melakukan latihan tembakan besar-besaran untuk memperingati ulang tahun militernya, lapor kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip sebuah sumber pemerintah.
Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik yang gagal pada 16 April, yang membuat Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan negeri itu untuk tidak 'menguji' Presiden Donald Trump.
Seluruh anggota Senat AS telah diminta untuk menghadiri briefing tentang Korea Utara di Gedung Putih, pada hari Rabu besok.
USS Michigan berlabuh di pelabuhan Busan Korea Selatan pada hari Selasa, dalam apa yang disebut sebagai kunjungan rutin.
Kapal selam bertenaga nuklir ini membawa 154 rudal jelajah Tomahawk dan 60 pasukan operasi khusus dan sejumlah kapal selam mini, lapor surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo.
Kapal ini dijadwalkan untuk mengikuti latihan militer dengan gugus kapal perang Carl Vinson, yang dikirim AS ke Korea Utara awal bulan ini untuk 'menjaga kesiagaan' di wilayah tersebut.
Pyongyang bereaksi dengan marah terhadap pengerahan kapal induk itu, mengancam untuk menenggelamkannya dan melancarkan 'serangan pendahulaun yang sangat hebat' terhadap apa yang mereka sebut agresi AS.
Namun, gugus kapal perang AS itu menimbulkan kebingungan dan memancing cemoohan saat terungkap bahwa sebenarnya mereka berlayar ke arah yang berlawanan, menjauh dari Korea Utara, setelah diumumkannya pengerahan itu.
Namun pejabat Angkatan Laut AS mengatakan, mereka sekarang melanjutkan pelayaran ke Semenanjung Korea.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia 'mengirimkan sebuah armada' dan kapal selam yang 'sangat kuat, jauh lebih kuat dari sebuah kapal induk."
Cina berulang-kali menyerukan peredaan ketegangan, termasuk dalam percakapan antara Presiden Xi Jinping dengan Donald Trump hari Selasa, yang menyerukan 'sikap menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa meningkatkan keteganagan.
Cina adalah satu-satunya sekutu dan mitra dagang utama Korea Utara, dan Amerika mendesak Beijing untuk menggunakan pengaruhnya menekan Korea Utara.
Sumber:tribunnews.com